Analisis Peran Hati Nurani dalam Surat-surat Paulus dan Etika Kristen
DOI:
https://doi.org/10.55935/thilo.v2i2.204Kata Kunci:
sunedēsis, suara hati , etika Kristen, moralitas, menjadi diri sendiri, egoisme etis , surat-surat PaulusAbstrak
Artikel ini menelusuri makna suara hati (sunedēsis) di dalam surat-surat Paulus dalam kaitannya dengan etika Kristen. Saya berargumen bahwa jika manusia bertindak dengan berpedoman pada keputusan suara hatinya, tanpa tergantung pada penilaian pihak lain, ia benar-benar menjadi dirinya sendiri. Ketaatan terhadap suara hati adalah egoisme etis positif, yaitu egoisme etis yang bertolak dari suara hati, dan tindakan etisnya bersumber pada kebenaran moral yang menjadi kewajiban moral. Pemahaman dalam surat Paulus menunjukkan bahwa pengambilan keputusan tidak tergantung pada orang lain, melainkan keputusan pribadi secara sadar. Dengan demikian, ketika seseorang tampil sebagai dirinya sendiri yang memiliki kepribadian teguh dan berjiwa besar. Dengan keputusan berdasarkan suara hati, seseorang akan bertindak dengan cermat, hati-hati dan sadar untuk mempertanggungjawabkan tindakannya itu.
Unduhan
Referensi
Calvin, Jean. Institutes of the Christian Religion. Philadelphia: Westminster Press, 1936.
Chang, William. Pengantar Teologi Moral. Yogyakarta: Kanisius, 2001.
Childs, James M. Ethics in the Community of Promise: Faith, Formation, and Decision. Minneapolis, MN: Augsburg Fortress, 2006.
Curran, Charles E. Critical Concerns in Moral Theology. Notre Dame, IN: University of Notre Dame Press, 1984.
Drewes, B. F., Wilfrid Haubeck, dan Heinrich von Siebenthal. Kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru: Surat Roma hingga Kitab Wahyu. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006.
Ekstrom, Laura Waddell. Free Will: A Philosophical Study. New York, London: Roudledge, 2000.
Flanagan, Owen. It Takes a Metaphysics: Raising Virtuous Buddhists. Dalam Cultivating Virtue: Perspectives from Philosophy, Theology, and Psychology, peny. Nancy E. Snow, 171-196. Oxford: Oxford University Press, 2015.
Freud, Sigmund. New Introductory Lectures on Psychoanalysis. New York, NY: Norton, 1938.
Hakh, Samuel Benyamin. Akal Budi dan Hati Nurani. Bandung: Bina Media Informasi, 2014.
Kohlberg, Lawrence. Tahap-tahap Perkembangan Moral. Yogyakarta: Kanisius, 1995.
Lehmann, Paul Louis. Ethics in a Christian Context. Library of theological ethics. New York, NY: Harper & Row, 1963.
Magnis-Suseno, Franz. Etika Dasar: Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral. Yogyakarta: Kanisius, 2006.
Mele, Alfred R. Free Will and Luck. Oxford: Oxford University Press, 2008.
Montague, Michelle. Evaluative Phenomenology. Dalam Emotion and Value, peny. Sabine Roeser dan Cain Todd, 32-51. Oxford: Oxford University Press, 2014.
Nullens, Patrick, and Ronald T. Michener. The Matrix of Christian Ethics: Integrating Philosophy and Moral Theology in a Postmodern Context. Downers Grove, IL: InterVarsity Press, 2010.
Ogien, Ruwen. Human Kindness and the Smell of Warm Croissants: An Introduction to Ethics. Terj. Martin Thom. New York: Columbia University Press, 2015.
Pakpahan, Binsar J. The Power of Shame: Mengembalikan Malu Spiritual (Jakarta: UPI STT Jakarta bekerjasama dengan BPK GM, 2016)
Schinkel, Anders. Conscience and Conscientious Objection. Amsterdam: Pallas Publications, 2007.
Svavarsdóttir, Sigrún. How Do Moral Judgments Motivate? Dalam Contemporary Debates in Moral Theory, peny. James Dreier, 163-181. Malden, MA: Blackwell Publishing, 2006. https://doi.org/10.5840/teachphil200730144.
Verkuyl, Johannes. Etika Kristen Bagian Umum. Diterjemahkan oleh Soegiarto. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1979.
File Tambahan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2020 Theologia in Loco

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Penulis memiliki hak untuk karyanya dan juga kepada jurnal Theologia in Loco hak publikasi dan distribusi pertama dalam edisi elektronik dan cetak secara bersamaan di bawah CC Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0.




